Jumat, 24 Maret 2017

JAMU TRADISIONAL TEMULAWAK

                JAMU TRADISIONAL      TEMULAWAK

       Jamu Tradisional Temulawak

NAMA KELOMPOK :

•  NUR FADHILLAH             ( 16 )
•  ROHMATUL ANISA          ( 17 )
•  TRI RAHAYU                    ( 20 )
•  INTAN NUR ILMIYAH       ( 8 )
•  SHERLY ARISA               ( 18 )

BAHAN :

•  Temulawak
•  Gula ½ Kg
•   Air
•  Daun Pandan  

>   ALAT

°   Panci
°  Blender 
°  wadah
°  Saringan
°  Sendok
°   Kompor

PROSES :

> Cuci temulawak lalu Kupas Temulawak tersebut .

> masukan temulawak yang sudah dikupas dalam blender tambahkan air.

> haluskan temulawak lalu peras sari-sari temulawak dan ambil airnya.

> masukkan air temulawak lalu masukkan dalam wadah dan endapkan .

> setelah di endapkan masukkan air endapan dalam panci dan rwbus air endapan lalu masukkan gula dan daun pandan dalam panci .

> setelah itu aduk hingga air endapan temulawak menjadi kering .

setelah kering ambil bubuk kering itu lalu haluskan dengan blender , beri air pada bubuk temulawak dan siap untuk diminum.

MANFAAT :
•  Mencegah terjadinya Kanker
•  Memelihara fungsi Hati
•  Mengurangi radang sendi 
•  Menurunkan lemak darah
•  Melancarkan ASI
•  Mengatasi masalah pencernaan

JAMU TRADISIONAL TEMULAWAK

                JAMU TRADISIONAL      TEMULAWAK

       Jamu Tradisional Temulawak

NAMA KELOMPOK :

•  NUR FADHILLAH             ( 16 )
•  ROHMATUL ANISA          ( 17 )
•  TRI RAHAYU                    ( 20 )
•  INTAN NUR ILMIYAH       ( 8 )
•  SHERLY ARISA               ( 18 )

BAHAN :

•  Temulawak
•  Gula ½ Kg
•   Air
•  Daun Pandan  

>   ALAT

°   Panci
°  Blender 
°  wadah
°  Saringan
°  Sendok
°   Kompor

PROSES :

> Cuci temulawak lalu Kupas Temulawak tersebut .

> masukan temulawak yang sudah dikupas dalam blender tambahkan air.

> haluskan temulawak lalu peras sari-sari temulawak dan ambil airnya.

> masukkan air temulawak lalu masukkan dalam wadah dan endapkan .

> setelah di endapkan masukkan air endapan dalam panci dan rwbus air endapan lalu masukkan gula dan daun pandan dalam panci .

> setelah itu aduk hingga air endapan temulawak menjadi kering .

setelah kering ambil bubuk kering itu lalu haluskan dengan blender , beri air pada bubuk temulawak dan siap untuk diminum.

MANFAAT :
•  Mencegah terjadinya Kanker
•  Memelihara fungsi Hati
•  Mengurangi radang sendi 
•  Menurunkan lemak darah
•  Melancarkan ASI
•  Mengatasi masalah pencernaan

Senin, 13 Maret 2017

Puisi Haiku

Hai semua (: kali ini saya akan menulis tentang puisi haiku . Ya "haiku" apa sih  "haiku" itu

Dalam materi bahasa indonesia ini mengajarkan tentang beberapa puisi , dan puisi dibagi menjadi 2 :

° Puisi Modern dan
Puisi Lama

Dan Puisi Haiku ini lah salah satu dari puisi - puisi tersebut yang akan kita bahas bersama - sama . Berikut pembahasaannya . Cekidott !!

Haiku adalah Puisi pendek yang menggunakan bahasa sensorik untuk menangkap perasaan atau gambar .

• Haiku juga adalah salah satu jenis puisi tradisional jepang , Puisi haiku ditemukan Kira - kira pada tahun 1600,  dan memiliki format yang tetap.

• Haiku Juga dikenal sebagai puisi yang formatnya paling singkat di dunia dan irit kata, karena sangat singkatnya haiku bisa di buat dengan mudah oleh siapa pun dan mudah di pahami .

Inspirasinya kerap berasal dari pengalaman mengharukan.
Puisi haiku semula dikembangkan oleh pujangga Jepang, dan bentuknya diadaptasikan ke bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lainnya oleh pujangga dari negara-negara lain

Tetapi dikalangan masyarakat kini puisi haiku hampir di hilangkan dan jarang terdapat . Puisi ini pun hanya terdapat / berisi 2 - 3 baris yang setiap kalimatnya menggambarkan sebuah penangkapan perasaan atau gambar . Dan dalam bahasa jepang selalu memiliki hanya 17 suku kata .

Berikut adalah contoh - contoh puisi Haiku :).

Haiku I :
Pagi beranjak
Rintik hujan bersajak
Rindu berdetak.

Haiku II :
Hujan gerimis
Di ahad pagi ini
Makin  Romantis .

Haiku III :
Mentari mendung
Nelangsa tak terbendung
Rindu tersandung

Haiku IV :
Senja berkabut
Capung di tepi daun
Menyambut malam

Haiku V :
Pagi yang cerah
tanpa hujan dan marah
engkau dan aku

Haiku VI :
Selepas hujan
Laron putari lampu
Karna cahaya

Haiku VII :
Daun yang jatuh
Tidak akan salahkan
Angin yang kencang

Haiku VIII :
Siang yang teduh
Sirna segala keluh
Sejuk membasuh

Haiku IX :
Sengat mentari
Sepanjang perjalanan
Tercapai cita

Haiku X :
Semilir angin malam
Tak membuatku padam
Dalam kesunyian

Haiku XI
Malam yang kelam
antara sinar bulan
Sepi sendiri

Haiku XII :
Semakin Larut
Malam pun kian syahdu
Waktu berlalu

Haiku XIII :
Terik Mentari
Hangatkan Cakrawala
Damai di Jiwa

Haiku XIV :
malam mendingin
alir darah mengencang
wangi kamboja

Haiku XV :
Binar cahaya
seakan mengajakku
terbang ke langit

YAP !! Itu tadi adalah 15 contoh Puisi Haiku yang saya buat kan (: dan dapat kalian pahami . Dan saya juga akan memberikan beberapa contoh puisi bebas , Cekidott !! :)


                  • SENANDUNG PAGI •

surya pagi sang mentari ….

dengarkan lantunan suara nan indah ini

mengikuti irama kerinduan

mendendangkan senandung pagi nan cerah…

lihatlah cahayamu menusuk hangat dalam kulitku…

hantarkan kehangatan bak kidung kemesraan…

ku merasakan aliran syairmu menggetarkan dadaku…

syair penuh arti…

syair penuh harap…

syair senandung pagi bersama dalam peluk mesramu….

       

         • INDAHNYA ALAM INDONESIA •

Saat aku membuka mataku

aku tak percaya bahwa itu nyata

aku masih berpikir bahwa aku mimpi

Tapi aku sadar

Keindahan itu benar-benar ada

Sungguh indah negeri ini

Ribuan pulau" berjajar

Membentuk sebuah pulau yang indah

Gunung" berbaris

Dari ujung barat sampai ujung timur

Wahai pencipta alam

Kekagumanku sulit untukku pendam

Dari siang hinggga malam

Pesona tak pernah padam

Keindahan alam di indonesia

Sungguh tersa sempurna

Membuat semua orang terpana

Tetapi,kita harus menjaganya

Agar keindahan alam di indonesia

Takka pernah sirna . . .


Nah itu semua telah saya share beberapa puisi - puisi ;) silahkan untuk di pahami.

Thx u atas kunjungannyaa ;)

                    Salam .

                                             Sherly Arisa ;)

Penulis : Sherly Arisa Anggraini